Senin, 22 Juni 2009


MATERI

Salah satu sifat khas pada sistem koloid yang membedakannya dengan sistem dispersi yang lain adalah efek Tyndall. Sifat khas ini pertama kali ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893) seorang fisikawan Inggris. Beliau melakukan percobaan dengan mengamati seberkas cahaya putih yang dilewatkan pada sistem dispersi koloid. Apabila cahaya putih dilewatkan pada sistem dispersi koloid yang partikel-partikel fasa terdispersinya sangat kecil maka cahaya tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya. Terjadinya efek Tyndall pada koloid dipengaruhi oleh sifat optik dan sifat kinetik yang dimiliki oleh koloid. Sifat Optik Koloid : Ukuran partikel koloid yang lebih besar dari larutan sejati sengga cahaya yang melewatinya akan dipantulkan. Arah pantulan ini tidak teratur karena partikel koloid tersebar secara acak sehingga pantulan cahaya tersebut berhamburan ke segala arah.Sifat Kinetik Koloid : Sifat partikel koloid yang selalu bergerak ke segala arah. Gerakan partikel koloid ini selalu lurus dan akan patah bila bertabrakan dengan partikel lain.
Adanya sifat optik dan kinetik pada koloid mengakibatkan koloid mengalami efek Tyndall. Seberkas cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid akan menunjukkan adanya hamburan cahaya ke segala arah. Hamburan cahaya ini disebabkan karena partikel-partikel koloid yang tersebar secara acak akan memantulkan cahaya yang melewatinya. Intensitas hamburan cahaya dipengaruhi oleh ukuran partikel dan konsentrasi partikel koloid. Intensitas cahaya yang dihamburkan akan bertambah dengan bertambahnya konsentrasi partikel dan ukuran partikel .Hal ini dapat diteliti lebih lanjut dengan menggunakan mikroskop ultra. Pengamatan efek Tyndall yang dilakukan di bawah ultra mikroskop menimbulkan bintik-bintik sangat kecil yang memancarkan sinar. Jadi, partikel-partikel yang memancarkan sinar tersebut sangat kecil bahkan tidak tampak, tetapiyang tampak adalah pantulan sinar dari partikel-partikel sinar tidak akan tampak. Hal ini dikarenakan partikel-partikel koloid berada dalam keadaan ultra mikroskopik. Dapat disimpulkan bahwa efek Tyndall terjadi karena partikel koloid akan menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala arah. hal ini tidak terjadi pada larutan sejati, karena partikel-partikelnya yang sangat kecil sehingga tidak mengubah arah cahaya. Cahaya yang dilewatkan pada larutan sejati akan diteruskan. Untuk lebih jelasnya mengenai peristiwa efek Tyndall dapat dilihat melalui ilustrasi berikut :


Dari ilustrasi tersebut, dapat dilihat bahwa pada larutan K2Cr2O7 tidak menunjukkan terjadinya penghamburan cahaya oleh partikel penyusunnya sehingga pada larutan K2Cr2O7 tidak terjadi efek Tyndall. Cahaya pada larutan K2Cr2O7 hanya diteruskan saja. Sedangkan, pada sol Fe(OH)3 yang diteruskan seberkas cahaya senter menunjukkan adanya penghamburan cahay oleh partikel penyusunnya sehingga dapat menunjukkan adanya efek Tyndall.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar