KIMIA KOLOID
PENTINGNYA KIMIA KOLOID
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua zat dapat berada dalam keadaan koloid, sehingga semua cabang ilmu berkepentingan dengan kimia koloid. Kenyataannya semua jaringan hidup bersifat koloidal. Reaksi kimia yang kompleks, banyak digunakan dalam kehidupan sehingga harus ditafsirkan secara kimia koloid. Misalnya saja, bagian kerak bumi yang dikatakan sebagai tanah, terdiri atas bagian-bagian yang bersifat koloid. Oleh karena itu, ilmu tanah harus mencakup penerapan kimia koloid. Begitu juga dalam bidang industri dan bidang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang industri, ilmu koloid banyak digunakan dalam proses pembuatan tahu, dalam proses pembuatan yogurt, proses pembuatan alat-alat kosmetik, proses pembuatan obat-obatan dalam bidang farmasi, dan proses pembuatan makanan lainnya. Di bidang lain dalam kehidupan sehari-hari, ilmu koloid dapat diterapkan dalam proses penjernihan air, proses menghilangkan bau badan, pembentukan delta, dan pengolahan asap atau debu. Oleh karena itu, hampir semua bidang berkepentingan dengan kimia koloid.
SISTEM KOLOID
Jika Anda sarapan mungkin sering dihadapkan dengan sepotong roti tawar dan segelas susu hangat. Tahukah Anda kalau santapan pagi tersebut merupakan salah satu koloid dan apakah Anda tahu tentang koloid ?. Koloid adalah salah satu campuran yang terletak di antara larutan sejati dan suspensi. Koloid dapat dibedakan dengan sistem campuran yang lainnya melalui beberapa karakteristik berikut ini :
No | Uraian | Larutan | Koloid | Suspensi |
1 | Diameter Partikel Terdispersi | <10-7 | 10-7 – 10-5 | > 10-5 |
2 | Jumlah Fasa | Satu | Dua | Dua |
3 | Penampakan | Jernih | Tidak Jernih | Tidak Jernih |
4 | Homogenitas SIstem | Homogen | Antara Homogen-Heterogen | Heterogen |
5 | Pemisahan Zat Terdispersi | Tidak dapat disaring | Bisa disaring Dengan saringan Ultra | Dapat disaring |
6 | Jika Didiamkan | Tidak memisah | Tidak memisah | Memisah |
Dari karakteristik tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa koloid tersusun atas dua fasa yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi. Fasa terdispersi diidentikkan dengan zat terlarut atau bagian yang jumlahnya lebih sedikit pada suatu campuran. Sedangkan, fasa pendispersi diidentikkan dengan zat pelarut atau bagian yang jumlahnya lebih banyak pada suatu campuran. Berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, koloid dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.Adapun jenis koloid dapat disajikan pada tabel berikut :
Fasa Terdispersi | Fasa Pendispersi | Nama Koloid | Contoh |
Gas | Cair | Busa | Buih sabun, shampo |
Gas | Padat | Busa Padat | Karetbusa, batu apung |
Cair | Gas | Aerosol Cair | Kabut, awan |
Cair | Cair | Emulsi | Susu, santan, es krim |
Cair | Padat | Emulsi Padat | Mutiara, keju, mentega |
Padat | Gas | Aerosol Padat | Asap, debu |
Padat | Cair | Sol | Cat, agar-agar, larutan kanji |
Padat | Padat | Sol Padat | Kaca berwarna, campuran logam |
Perlu diketahui bahwa koloid secara umum memiliki sifat yang berbeda dengan sistem campuran yang lain, karena koloid memiliki sifat sebagai berikut :
- Dapat menunjukkan terjadinya efek Tyndall
- Dapat menunjukkan terjadinya gerak Brown
- Dapat mengalami koagulasi
- Dapat mengalami adsorpsi
- Dapat mengalami elektroforesis
- Dapat mengalami dialisis
- Dapat bertindak sebagai koloid pelindung
Dalam pembelajaran kimia interaktif ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai peristiwa efek Tyndall pada koloid. Untuk memperdalam wawasan Anda, ayo lanjutkan ke bagian materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar